NAMA :
WISNU LINGGO FRANJAYA
NPM :
E1I013010
PRODI :
ILMU KELAUTAN
QUIZ
5 PEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT
“LETAK
GARIS LINTANG DAN GARIS BUJUR PADA PETA SERTA PROYEKSI”
1.
GARIS
LINTANG PADA PETA
Garis lintang itu adalah garis maya
yang melingkari bumi ditarik dari arah barat hingga ke timur atau sebaliknya ,
sejajar dengan equator (garis khatulistiwa). Garis lintang terus melingkari
bumi, dari equator hingga ke bagian kutub utara dan kutub selatan bumi. Menurut
penamaannya, kelompok garis yang berada di sebelah selatan equator disebut
Lintang Selatan (S). Sedangkan kelompok garis yang berada di sebelah utara
equator disebut Lintang Utara (U).
Jarak antar garis dihitung dalam
satuan derajat. Garis lintang yang tepat berada pada garis khatulistiwa disebut
sebagai 0º (nol derajat). Makin ke utara atau ke selatan, angka derajatnya
makin besar hingga pada angka 90º (Sembilan puluh derajat) pada ujung kutub
utara atau kutub selatan. Satuan derajat bisa juga disebut Jam sehingga setiap
derajat terbagi menjadi 60 menit (diberi symbol ") dan setiap menit
terbagi lagi menjadi 60 detik (diberi symbol '). Jika misalnya garis lintang
suatu tempat tertulis seperti ini : 57º 27" 14' S, maka dibaca sebagai 57
derajat 27 menit 14 detik Lintang Selatan. Pada system pemetaan internasional
huruf U sebagai Lintang Utara diganti dengan huruf N (North). Sedangkan Lintang
Selatan tetap menggunakan huruf S karena Selatan dalam bahasa Inggris (South)
juga berawalan huruf S.
2. GARIS BUJUR PADA PET
Garis
Bujur adalah
garis maya yang ditarik dari kutub utara hingga ke kutub selatan atau
sebaliknya. Dengan pengetahuan seperti itu berarti derajat antar garis bujur semakin
melebar di daerah khatulistiwa dan makin menyempit di daerah kutub. Jika pada
Garis Lintang, daerah yang dilalui garis khatulistiwa (equator dianggap)
sebagai nol derajat, untuk Garis Bujur, tempat yang dianggap sebagai nol
derajat adalah garis dari kutub utara ke kutub selatan yang tepat melintasi
kota Greenwich di Inggris.
Jadi, garis bujur yang berada di
sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat dan garis yang berada disebelah
timur disebut Bujur Timur. Jarak kedua garis bujur itu dari Greenwich hingga
pada batas 180º (seratus delapan puluh derajat). Pada jarak itu, Bujur Barat
dan Bujur Timur kembali bertemu.
3.
PROYEKSI
PETA
Pengertian proyeksi peta secara
sederhana dapat diartikan, sebagai cara pemindahan sistem paralel dan meridian
yang ditetapkan pada bidang spheroid (globe) yang lengkung ke
bidang datar (peta). Cara pemindahan ini dilakukan dengan sistematis dan
matematis, agar kesalahan yang diperoleh sekecil-kecilnya. Kesalahan ini pasti
terjadi dalam transformasi dan bidang lengkung ke bidang datar atau bidang
peta, apalagi kalau daerah yang dipetakan mencakup daerah yang luas. Kesalahan
yang terjadi adalah tentang jarak, arah, bentuk, dan luas.
Macam-macam proyeksi peta secara garis besar
proyeksi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Proyeksi Peta Azimuthal
Proyeksi azimuthal bidang proyeksi
berupa bidang datar dan menyinggung salah satu kutub. Daerah kutub dan sekitar
kutub, cukup baik digambarkan dengan proyeksi ini karena tidak banyak
kesalahan.
Proyeksi Peta Silinder
Proyeksi silinder bidang proyeksi
menyinggung ekuator, dan digunakan untuk di daerah di ekuator dan sekitar ekuator,
karena kesalahan di daerah ini tidak ada atau sangat kecil.
Proyeksi Peta Kerucut
Proyeksi
kerucut bidang proyeksi berupa kerucut dan menyinggung salah satu paralel di
sekitar lintang tengah. dan baik digunakan di daerah ini karena kesalahan yang
sangat kecil, sedang pada paralel singgung kesalahan tidak ada.
Segi sifat kebenaran yang dipertahankan masing-masing
proyeksi peta tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut.
- Proyeksi Ekuidistant, yaitu unsur jarak pada arah
tertentu, dipertahankan kebenarannya.
- Proyeksi konformal atau ortomorfik yaitu
unsur bentuk dan arah dipertahankan kebenarannya.
- Proyeksi Ekuivalent atau equal area yaitu
unsur luas tetap dipertahankan kebenarannya walaupun bentuknya sudah tidak
sesuai lagi dengan sebenarnya.